Selasa, 31 Maret 2009

कदंग किता एर्तान्य

kadang kita bertanya kenapa hujan begitu deras turun, sederas masalah yang mengalir dalam hidup kita. Padahal dibalik hujan itu sebenarnya tuhan telah menyiapkan pelangi yang begitu indah untuk kita...

Selasa, 24 Maret 2009

Gw lagi pengen nulis…. “Mendakilah kawan!”

Gw pengen ngucapin makasih buat si someone, gelo…,lo dah nyadarin gw tentang satu hal, tentang realita kehidupan, sebagai geophysicist khususnya.
Satu hal kebodohan yang selama ini ga gw sadari adalah begitu mudah untuk sanggup menjalani hidup seperti apa kata orang…Oke gw paham kadang ada kalanya kita harus mendengarkan apa kata orang, tapi ga selamanya semua itu lo lahap bulat-bulat tanpa lo liat sekitar tentang faktanya, tentang alasan keberhasilannya. Bagus memang, kita memandang segala sesuatu itu dari positifnya, tapi lo jangan lupa, kita mesti tau negatif dari setiap situasi. Tentunya agar kita nyadar dan ’prepare’ untuk suatu hal yang ga sesuai ma harapan. Lo kan tau hidup ini pilihan kawaan...baik ataw buruk, maju atau mundur, sukses atau bangkrut, senang atau sedih, tawa atau tangis. Intinya, yang perlu lo tau hidup tuh semuanya punya resiko, tak terkecuali...dan pilihan itu adalah bagian dari hidup yang beresiko.

Lo kira jadi orang baik tuh ngga beresiko...?sama aja...semua tuh ada resikonya, bahkan semakin ideal apa yang lo pilih maka semakin besar resiko yang mesti lo hadepin. Ga salahlah pribahasa yang bilang ’semakin tinggi pohon, semakin kencang anginnya’. Jadi kalo ga pengen banyak resikonya, yaaa, panjat aja poon toge...cuman, lo puas ga cuman manjat poon toge. Gini sob, kalau ngomongin puas atau ngga, kita manusia ga akan pernah puas, maka dari itu ”Adversity Quation” nyatain kalau kita tuh mesti tetep mendaki ”climber”. Karena hidup ini sulit di tebak men, pa lagi diramal sama mama loren...ah kacau dah. Lagian ga asik kalau masa depan dah bisa kita ketahui. Satu hal, tak selamanya lo punya stamina buat terus mendaki...kadang kita lelah, kadang kita kalut oleh banyak masalah, bahkan terperosok dalam jurang kala lengah, terjun bebas dalam prestasi karena putus cinta. Itu dah biasa dalam kehidupan sob. Yang perlu lo lakuin saat dalam keadaan lelah, keadaan stress, keadaan patah hati, dan keadaan keadaan lainnya yang hentikan langkah lo, adalah lo istirahat dulu lah..., lo bikin tenda buat nge-camp dulu lah. Siapin air hangat buat ’relax’ bentar. Setelah semuanya terasa bugar lagi, setelah semuanya udah cerah lagi, baru lo mulai mendaki lagi. Cuman sayangnya banyak dari kita yang mendaki cuman untuk nyari tempat nyaman buat nge-camp, setelah nemu tuh tempat, ya udah lo ngecamp disitu ampe mati. Lo cuman jadi ’camper’ bukan ’climber’. Rugi kalau idup lo dah susah-susah cuman buat nyari posisi aman, trus tetap diam di posisi nyaman itu. Mungkin seperti inilah posisis gw saat ini, sedang istirahat sejenak karena lelah. Gw nge-camp dulu bentar, smoga ga jadi seorang ’camper’.

Dan satu lagi kesalahan kita yang begitu fatal adalah lo balik lagi ketika baru mulai mendaki. Kita sering ngerasa semuanya mustahil untuk didaki setelah lo liat gunungnya, setelah lo denger tentang gunungnya...padahal lo belum mendaki sama sekali. Itu namanya lo ’Quitter’, keadaan paling merugi dari sikap seorang manusia. Setelah lo mahal-mahal ongkosin nyampe kaki gunung, setelah biaya gede lo keluarin buat masuk PTN, lo bilang ’ah gw balik aja deh, kayaknya mustahil buat didaki...’. Sebenarnya penting kita tahu tentang gunung yang mau didaki, wajib kita tahu tentang dunia yang kita pilih...., tapi itu kita jadikan buat persiapan matang dan tameng dalam pertempuran hidup yang sulit di tebak ini, sebelum lo mutusin buat mendaki gunung itu, bukan setelah lo bilang siap mendaki. Satu hal lagi...statistika tidak selamanya benar kawan.

Pendakian seorang manusia dalam hidup ini, puncaknya adalah menuju ridho Allah SWT. Jadi walau lo ngejar duit di dunia ini, jadikanlah itu menjadi hal yang di ridhoi-Nya. Karena sejatinya tujuan dunia tidak ada puncaknya, karena selalu bercampur dengan nafsu manusia, nafsu yang tidak akan pernah terpuaskan. Intinya, segalanya mesti berimbang...., ga boleh berat sebelah kalau lo mau sukses,...didunia.....dan di Akhirat tentunya.

Satu hal yang gw ga setuju ma si someone adalah orientasi kesuksesan menurut dia adalah harta yang banyak, gaji yang besar dan rumah yang megah. Memang itu perlu untuk kehidupan, tapi menurut gw hal itu adalah pasti diraih apabila kita sukses, karena menurut gw sukses bukan banyak harta, bukan gaji besar atau kerja di ”slumberger”. Sukses adalah menjadi ’climber’, terus mendaki dan menjadi manusia pembelajar dari pengalaman hidup ini. Karena pengalaman adalah lebih mahal dari intan permata.

Udah ah cukup dulu deh...dah sore mandi dulu, gerah gw...heheh. piss ah ;-D.

Rabu, 11 Maret 2009

tentang apapun yg kurasa today...

ini adalah kata untuk sahabat terbaiku yg mungkin sedang dilema ,,...
dalam hidup ini mungkin setiap gelincir kerikil takkan terlalu kau rasa...hingga tertimbun menggunung bebani hidupmu daru kau sadari...


Dalam hidupku...,layaklah analogi itu,begitu pun kau. Setiap halaman yang kau buka tak luput dari keputusan yang maha bijak,keputusan yg penuh resiko...tentu dengan segala kebaikannya.
Aku setuju kita tak usah menjadi daun kering yg mengalir dengan tenang mengikuti arus air,meski air itu nampak jernih dan menyegarkan. Karna suatu saat kita pun bisa tersangkut pada aliran sungai yang tak dapat kita prediksikan. Terdiam dalam keamanan bukanlah hal terbaik, tanpa tantangan, tanpa pendakian.

tapi kita juga tak usah terlalu mengikuti media yg terlalu mempengaruhimu. Renungkanlah kawan, setiap butir putusanmu menjadi teropong masa depanmu...Aku tak pernah melarangmu,,,karna kaulah yg paling tau...

Maka lakukanlah jika itu indah bagimu, suarakanlah jika musim semi kan hampirimu...aku hanya ingin melihatmu,bersama kelimpahan anganmu yang tercipta....
kau akan dapat yang terbaik kawan....Don't Give up!!!meski jauh aku masih bersamamu...

tentang apapun yg kurasa today...